Warehouse Management System (WMS) & Supply Chain Management

  • April 10, 2018
300 300 Admin

Warehouse Management System (WMS)

Mengenal Perbedaan Warehouse Management System (WMS) dan Supply Chain Management

Warehouse Management System (WMS)

Warehouse Management System (WMS)  mengacu pada pergerakan dan penyimpanan material di dalam gudang. WMS merupakan bagian dari Supply Chain Management yang menangani penerimaan, pengiriman, dan pengambilan material. Untuk memonitor arus produk secara efektif, WMS menggunakan perangkat teknologi seperti barcode scanner, Bio-Metrics, dan RFID. Mulai dari fasilitas gudang, pemrosesan order, dan manajemen logistik sampai pengiriman, semuanya saling terhubung. Manajemen gudang tidak hanya terbatas pada gudang. Manajemen gudang menjadi bagian dari Supply Chain Management yang secara efisien memberikan banyak keuntungan bagi bisnis atau perusahaan.

Supply Chain Management (SCM) merupakan manajemen arus barang dan jasa termasuk bahan baku, persediaan yang masih diproses, dan barang jadi. SCM mengacu pada semua proses bisnis dan kegiatan yang terlibat dari pengadaan bahan baku hingga pembuatan dan pendistribusian produk yang telah jadi. SCM singkatnya adalah seni menyediakan produk  dalam waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan biaya yang tepat juga. Kesimpulannya,  SCM jauh lebih luas cakupannya daripada WMS. Namun, WMS mungkin merupakan proses terakhir dalam sistem SCM dan segala hambatan yang ada dalam sistem WMS juga akan menghambat SCM.

Tujuan utama Supply Chain Management adalah mencocokkan penawaran dengan permintaan. Agar hal ini berhasil, rantai suplai harus bebas dari masalah seperti kekeliruan inventori, kesulitan mencari inventori, dan lainnya. Hingga saat ini, masih sering ada kebingungan dalam memahami SCM dan WMS, apalagi kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian. Namun, perlu dipahami bahwa WMS mengacu pada logistik gudang, penyimpanan, persediaan, dan pergerakan barang, sementara SCM memiliki fokus yang jauh lebih luas yang melibatkan penyuplai, produsen, dan pengecer.

Dengan menyediakan sentra operasi pelanggan di pergudangan, perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif. SCM membantu mengelola persediaan secara efektif serta menjaganya pada tingkat optimal. Efisiensi SCM sangat bergantung pada efisiensi WMS. Perhatian utama SCM adalah untuk mengetahui tingkat penyimpanan terbaik yang akan ditangani oleh WMS. Oleh karena itu, terlihat bahwa SCM & WMS sebenarnya saling melengkapi dan tidak saling bersaing. WMS juga melengkapi perangkat lunak CRM Penjualan dengan memperpendek siklus penjualan melalui akses data cepat dan pengiriman layanan berkualitas setiap saat.

Sumber : Hashmicro